Pages

Sabtu, 02 April 2011

Saat Sekolah Membuat mu "meledak"

Satu-satunya kata yang ingin kuteriakkan saat ini cuma:

"MENYEBALKAN.....!"

-nilai bahasa asing nyebelin
-nilai bahasa Indonesia nyebelin
-nilai geografi nyebelin
-nilai nilai nilai..,SEMUA NYEBELIN!

Kenapa sekolah harus identik sama nilai sih? Iya kalo nilai itu bisa dipertanggungjawabkan, kalo engga? Hoh!
Jelas ini kesalahan fatal. Kesalahan mereka yang bikin peraturan sekarepe dewe! Harusnya kan siswa sekolah ya melajari apa yang dia suka, Kalo nggak? Ya pastinya ga bakal maksimal lah. So what for? Kita sekolah lama-lama, mulai PAUD sampe SMA, semua USELESS!!
Ada yang mau nyanggah?
Ok sebentar, baca penjelasanku :

Kamu sekolah (langsung SD aja ya) melajarin IPS, bahasa, matematika, IPA. Kamu pinter IPA, tapi dilain itu kamu angkat tangan. So pasti itu akan pengaruh sama hasil akhirmu kan? Dan kalo hasil akhirmu "jelek", maka secara serta dan merta tanpa komando orang-orang di sekitarmu pasti akan mengecap mu "BODOH!" alias "STUPID" alias "GAK PINTER" (lhah). Kalo kamu bilag ini salah, tapi 90% orang dilur sana pasti bilang iya.
Ga percaya? Sekarang kalo ada anak ranking 25 dari 27 siswa di kelas, pasti sebagian besar orang bilang dia gag berkompeten kan? Padahal in fact, temen-temen sekelasku yang masuk di ranking ga terlalu tinggi, punya high talent banget di bidang lain.
Mau contoh, ada:

1. F-P : dia hampir ranking bawah sendiri waktu SMP, tapi dia grand final di olimpiade matematika
2. Y-P : dia hampir ranking bawah sendiri waktu SMA, tapi dia petinggi IT, jagoan pascal, ketua panitia lomba web design
*dan masih banyak lagi yang begitu

Well, balik kepenjelasan tadi itu, kalo seorang anak udah "terlanjur" di tag "BODOH", pasti ga gampang buat dia berkembang di lingkungannya. Padahal, di dalam tempurung otaknya itu loh, ada emas! Berlian! Atau bahkan lebih berharga dari itu.!

So please! Don't judge students from their final result!
Iya kalo anak yang dapet cap-capan itu kuat, kalo ngga?? apa kalian mau tanggung jawab kalo tiba-tiba anak itu bunuh diri di pohon mangga depan rumah kalian? :O hoo ga gitu, bercandaa..,
Masalahnya, kalo anak itu ga kuat, dia akan down, dan tragisnya kharunia Tuhan yang tiada terperi dalam tempurungnya itu tidak akan pernah terkuak selamanya! Astaghfurullah...

Jadi, seandainya pemerintah bersedia sedikit saja lebih bijak mendengarkan jeritan suara hati para siswa-siswi Indonesia. Betapa sebenarnya kita itu pengen banget belajar sesuai dengan kemampuan kita, belajar sesuai dengan apa yang kita suka, belajar sesuai dengan kharunia Tuhan yang diberikan "plus" kepada kita. Seandainya bisa gitu, pasti ga ada lagi "cap BODOH" di seluruh individu muda Indonesia :D

Tapi sayangnya,, sekarang belum gitu. :(
Yah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan cuma, bedoa. Semoga anak cucu kita kelak bisa meikmati sistem yang lebih mudah, sistem yang mengoptimalkan anugerah Tuhan yang diberikan plus kepada kita semua.
Amin. :)

*siapapun yang merasa tersinggung atas tulisan ini, gomen/maaf/sorry/ banget. Ga bermaksud sengaja kok.

0 komentar:

Posting Komentar